Hati manusia
Di Dalam jasad manusia ada segumpal daging yang apabila daging tersebut baik, maka Insya Allah yang lain ikut baik. Dan apabila daging tersebut buruk, maka semua ikut buruk, dan segumpal daging tersebut adalah hati.
Jika kita pelajari lebih mendalam ternyata hati manusia itu dibagi menjadi Tiga Tipe :
- Hati Yang Sehat / qolbun shohih
- Hati Yang Sakit / qolbun mariidh.
- Hati yang mati / qolbun mayyit.
Penjelasan ;
- Hati yang Sehat.
Hati yang sehat adalah hati yang bersih/suci dari segala macam penyakit-penyakit hati seperti sombong, riya dll. Ia mudah menerima nasehat, mudah menerima pelajaran, rajin beribadah, suka menolong dll. Disamping itu ia senantiasa berusaha menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan maksiat.
- Hati Yang Sakit
Hati yang sakit adalah kondisi hati yang sedang diliputi penyakit-penyakit hati, seperti sombong, riya, iri hati, dendam dll. Ia malas untuk beribadah, sulit menerima nasehat dan pelajaran. Ia terkadang masih suka berbuat dosa-dosa kecil / maksiat dan terkadang pula suka berbuat dosa yang besar. Jika ia beribadah ia beribadah dengan tidak ikhlas.
- Hati yang Mati
Hati yang mati adalah kondisi hati yang sudah parah. Ia sudah jauh dari petunjuk agama, sudah berani menentang aturan-aturan Agama maupun Negara. Suka berbuat maksiat dan dosa-dosa lainnya. Sebagai contoh dalam kondisi ini adalah ia suka membunuh orang, melukai, merampok, suka berzina dll.
Setelah kita mengetahui kondisi hati manusia seperti itu, maka muncul pertanyaan, apa yang menyebabkan hati manusia itu rusak ?
Dalam hal ini ada seorang Tabiin yaitu al-Hasan al-Bashriy pernah mengatakan, bahwa hati manusia itu rusak karena disebabkan oleh enam perkara :
- Mereka sengaja berbuat dosa dengan harapan dapat bertaubat.
- Mereka menuntut ilmu tetapi tidak mengamalkannya.
- Jika mereka mengamalkan mereka tidak ikhlas.
- Mereka makan rizki dari Allah tetapi mereka tidak bersyukur
- Mereka tidak mau rela dengan pembagian yang diberikan oleh Allah.
- Mereka mengebumikan/memakamkan orang-orang yang mati, tetapi mereka tidak mau mengambil pelajaran dari padanya.