Pergaulan Manusia 1
Dasar QS. Al-Hasyr : 9
“ Dan orang-orang yang bertempat tinggal di negeri (Madinah) dan telah beriman (Anshor) sebelum ( kedatangan) mereka (muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin) , atas diri mereka sendiri,sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung”. ( QS. Al-Hasyr : 9).
Tafsir Ayat :
Adalah penduduk negeri Madinah yang disebut kaum Anshor. Di sini bukan berarti setiap penduduk madinah berstatus sebagai kaum Anshor. Kaum Anshor adalah orang-orang madinah yang beriman pada Nabi Muhammad SAW, dan menolong kepada orang-orang Muhajirin.
Pada ayat di atas menjelaskan keberadaan kaum Anshor , yaitu mereka beriman kepada nabi Muhammad SAW sekalipun mereka belum pernah melihat nabi/kedatangan nabi. Kaum Anshor mencintai kaum muhajirin itu atas dasar kebenaran yang dibawa nabi yang sampai pada mereka dengan tidak direncanakan orang-orang yang dicintai itu akan dating kepada mereka.
Begitu tulus ikhlasnya kaum Anshor terhadap Muhajirin di dalam memberi pertolongan itu tidak ada harapan sedikitpun dalam hatinya untuk menerima balasan baik moril/materiil, apalagi dari baginda nabi. Adanya seorang sahabat Anshor yang mengorbankan kepentingan pribadinya sampai-sampai beliau menjawab : “ Sungguh sangat kagum penduduk langit atas perbuatan kamu berdua”.
Pada ujung ayat disebutkan, bahwa Allah memberikan isyarat kepada manusia salah satu tanda keberuntungan seseorang adalah terhindar dari sifat kikir/bakhil. Karena hanya orang dermawanlah yang beruntung baik moril/materiil baik itu diwujudkan dalam shodaqah maupun zakat.
+++
Tidak ada komentar:
Posting Komentar